Laman

Kamis, 05 Februari 2015

PENGERTIAN UNSUR UNSUR DAN TEORI ORGANISASI

PENGERTIAN UNSUR UNSUR DAN TEORI ORGANISASI

Pengertian Organisasi
Sekelompok orang secara sadar  mengatur diri untuk tujuan tertentu,

Memahami pengertian organisasi penting karena dapat membantu kita untuk membentuk suatu tim kerja atau aktifitas tertentu. Organisasi identik dengan invidu ataupun sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yagn tergabung dalam suatu system. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompuk individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama.
Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk social yang pasti akan berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan kita hanya bekerja seorang diri.
Ciri-ciri Organisasi

Ciri-ciri dari organisasi adalah :
·         Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
·         Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang.
·         Adanya tujuan.
·         Adanya sasaran.
·         Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
·         Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
·         Adanya komunikasi antar suatu anggota dengan yang lain.
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Unsur-unsur Organisasi

Organisasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu :
·         Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama, artinya : Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
·         Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang, artinya : Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
·         Jelas tugas kedudukannya masing-masing, artinya : Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
·         Ada tujuan tertentu, artinya : Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.

Teori Organisasi
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori neoklasik, dan teori organisasi modern.


Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang   pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.

















                          TEORI ORGANISASI


TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.

TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a.  Teori birokrasi : 
     dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b.  Teori administrasi : 
     dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c.  Manajemen ilmiah : 
     dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a.  Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b.  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang
dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya,  dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.


Minggu, 18 Januari 2015

Kata Pengantar 2

Kata Pengantar 2

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Membuat Mesin Pembuat Kopi’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.

Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.


Tim Penyusun


Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ir. Evan Dimas selaku Dosen mata kuliah Teknik Lingkungan Hidup IPB yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tim kerja
puisi
.
AKU Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi PENERIMAAN Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kembang sari sudah terbagi Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani Kalau kau mau kuterima kembali Untukku sendiri tapi Sedang dengan cermin aku enggan berbagi. HAMPA kepada sri Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.Lurus kaku pohonan.Tak bergerak Sampai ke puncak.Sepi memagut, Tak satu kuasa melepas-renggut Segala menanti.Menanti.Menanti.Sepi.Tambah ini menanti jadi mencekik Memberat-mencekung punda Sampai binasa segala.Belum apa-apa Udara bertuba.Setan bertempik Ini sepi terus ada.Dan menanti. DOA kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling SAJAK PUTIH Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah... SENJA DI PELABUHAN KECIL buat: Sri Ajati Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi.Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap CINTAKU JAUH DI PULAU Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri Perahu melancar, bulan memancar, di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. angin membantu, laut terang, tapi terasa aku tidak 'kan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata: "Tujukan perahu ke pangkuanku saja," Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama 'kan merapuh!Mengapa Ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!Manisku jauh di pulau, kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri. MALAM DI PEGUNUNGAN Aku berpikir:Bulan inikah yang membikin dingin, Jadi pucat rumah dan kaku pohonan? Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin: Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan! YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS kelam dan angin lalu mempesiang diriku, menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku DERAI DERAI CEMARA cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah PRAJURIT JAGA MALAM Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu...... Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ! (1948) Siasat, Th III, No. 96 1949 MALAM Mulai kelam belum buntu malam kami masih berjaga --Thermopylae?- - jagal tidak dikenal ? - tapi nanti sebelum siang membentang kami sudah tenggelam hilang Zaman Baru, No. 11-12 20-30 Agustus 1957 KRAWANG-BEKASI Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi. Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan mendegap hati ? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.Kenang, kenanglah kami. Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno menjaga Bung Hatta menjaga Bung Sjahrir Kami sekarang mayat Berikan kami arti Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi (1948) Brawidjaja, Jilid 7, No 16, 1957 DIPONEGORO Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu.Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang (Februari 1943) Budaya, Th III, No. 8 Agustus 1954 PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengan bicaramu dipanggang diatas apimu, digarami lautmu Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945 Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu Aku sekarang api aku sekarang laut Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh PENERIMAAN Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kembang sari sudah terbagi Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani Kalau kau mau kuterima kembali Untukku sendiri tapi Sedang dengan cermin aku enggan berbagi

Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah. (Imam Ghozali)
Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya kolektifitas merupakan sikap yang tertanam dalam diri pribadi seseorang yang memiliki rasa kebersamaan dalam melalukan segala sesuatu, baik bernilai positif atau negatif. Maksud dalam tulisan kali ini, yaitu  mengandung pentingnya membangun suatu kebersamaan agar tercapai suatu tujuan yang baik atau suatu tujuan yang bernilai positif.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Manusia tersebut pasti memerlukan suatu kebersamaan atau bantuan dari seseorang untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai, walau ada juga sebagian yang bisa dilakukan sendiri namun dalam suatu kehidupan pasti lebih banyak suatu kebutuhan untuk memenuhi tuntutan hidupnya memerlukan bantuan dari orang lain.
Dalam suatu remaja, pemuda/mahasiswa, maupun masyarakat pada umumnya, nilai kebersamaan dewasa ini sangatlah kurang.Terbukti dari tindakan segala sesuatu semata karena ingin mengunggulkan diri mereka, kelompok mereka, organisasi mereka, dan lain sebagainya.Itulah keegoisan yang telah tertanam membatu dalam pribadi seseorang atau suatu kelompok.Sejatinya sikap demikian harus dihindari bahkan kita harus dihilangkan agar dalam setiap gerak gerik langkah kita terbangun rasa kebersamaan dalam setiap segi hidup dan kehidupan bermasyarat, berbangsa dan bernegara.
Kebersamaan di Masa Remaja
Masa remaja adalah masa yang berapi-api, masa dimana sangat mudah untuk dipengaruhi pola pikir dan tingkahnya.Pada masa remaja pola pikirnya masih labil. Apapun yang ditransfer atau yang telah dia amati akan menjadi patokan dalam berpikir dan bertindak. Jika yang diamati atau diperoleh dalam pergaulan, di suatu lembaga formal pendidikan, atau yang diperolehnya dari tokoh panutan masyarakat merupakan sesuatu yang baik (nilai moral, kebersamaan, kesederhanaan, menghargai, budi pekerti, kerja keras, tanpa pamrih, rendah hati, suka menolong, dll), maka itulah yang akan menjadi landasan berpikirnya (mind set). Demikian pula sebaliknya  jika yang mereka peroleh dalam kesehariannya adalah suatu kejanggalan perilaku (berkelahi, berjudi, minum-minuman beralkohol, berzina dll), maka yang demikian akan menjadi mind set-nya pula.
Terkadang, ada anggapan bahwa perilaku tidak senonoh merupakan perilaku yang wajar baginya karena itu merupakan cerminan dari apa yang mereka lihat dan amati dalam pergaulan. Parahnya, mind set mereka sudah tertanam bahwa tindakan demikian sebagai bentuk pengakuan diri bahwa mereka hadir dan ada. Dan itu butuh pengakuan dengan cara-cara yang tak wajar menurut etika dan norma masyarakat, namun hal yang lumrah baginya. Tak peduli, tindakan itu berdampak buruk atau tidak bagi dirinya dan orang lain.
Membangun pola pikir (mind set) remaja agar mempunya rasa atau keinginan untuk bersama-sama dalam hal kebaikan, perlu ada dorongan atau didikan dari berbagai pihak, baik didikan dalam rumah tangga, didikan lingkungan sekolah, maupun didikan dari lingkungan masyarakat pada umunya.
Dedikan di rumah tangga yang diperankan orang tua, memberikan pemahaman dasar pada anak-anaknya agar nilai religius dan pentingnya membangun kebersamaan bila berada dalam  suatu lingkungan tertanam dengan baik dalam pribadi dan tingkah laku anak-anaknya. Didikan di lingkungan sekolah yang dilakoni para guru, sepatutnya mendidik anak-anak didiknya dengan hati. Mendidik dengan hati akan melunakkan kekerasan yang dominan diperankan kaum remaja. Apabila seorang guru mendidik dengan hati, sekeras atau sebandel apapun anak didiknya dalam lingkup sekolah, maka akan luluh dengan didikan hati seorang guru yang penuh kasih sayang. Pada dasarnya remaja ingin mendapatkan transferan ilmu dari para gurunya dengan cara yang lebih santun dan penuh kesabaran, dengan harapan anak remaja mampu menyerap dengan indah apa-apa yang guru sampaikan dan selalu mereka ingat pancaran nilai-nilai tersebut sampai kapan pun dan dimanapun.
Didikan masyarakat, melibatkan semua unsur masyarakat.Remaja, seberapa bandel pun mereka, pastilah ada keinginan dalam hatinya mengambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat. Tinggal diarahkan melalui apa yang mereka bisa dan apa yang mereka mampu lakukan.
Seorang tokoh masyarakat yang mempunyai ilmu tentang keagamaan (guru ngaji) misalnya, dapat memainkan peran didikan bagi remaja untuk mengajarkan bagaimana membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.Kontribusi guru ngaji sangan besar dalam suatu masyarakat kita, karena kemurahan hati dan kegigihan mereka mengajarkan baca Al-Qur’an kepada remaja-remaja dalam suatu masyarakat sangat besar.Buah kegigihan mereka jualah, banyak remaja yang sudah mahir mengaji.
Dalam suatu masyarakat, perlu juga membangun suatu wadah pemersatu bagi remaja yang berada dalam suatu masyarakat.Wadah tersebut dapat berupa komunitas atau organisasi remaja.Para orang tua dan tokoh masyarakat hanya perlu mengarahkan, terutama dalam agenda-agenda yang mereka lakukan yaitu agenda-agenda yang bisa membangkitkan rasa persaudaraan mereka sesama remaja.Misalnya, jika ada Pekerjaan Rumah (PR) dari sekolah, para remaja dapat mengerjakannya secara bersama melalui organisasi remaja yang mereka bentuk.
Bila ada suatu penyelesaian soal-soal atau pekerjaan rumah tersebut dirasa sulit untuk dikerjakan sendiri, disitulah wadah untuk mendiskusikan semua persoalan-persoalan yang dihadapi, karena seberapa besarpun suatu persoalan kalau dikerjakan secara bersama maka akan terasa mudah. Begitu juga sebaliknya, sesederhana apa pun suatu pekerjaan kalau dikerjakan sendirian akan terasa sulit adanya. Seperti halnya sapu lidi.Sapu lidi merupakan gabungan dari puluhan atau ratusan lidi. Jika satu lidi dipakai untuk menyapu batu sebesar genggaman tangan, maka patahlah ia karena satu lidi punya tingkat kerapuhan yang tinggi. Sebaliknya, jika batang lidi-lidi tersebut digabungkan jadi satu dalam satu ikatan akan menjadi sapu lidi dan juga akan bisa menyapu batu yang besarnya sebesar genggaman tangan tersebut. Oleh karena itu, makna atau hasil yang didapat dari suatu kebersamaan itu akan bernilai tinggi adanya.
Kebersamaan Pemuda/Mahasiswa
Pemuda/mahasiswa merupakan agen pengontrol (agent of control) dan agen perubahan (agent of change).Di tangan pemuda/mahasiswa bisa membuat atau menciptakan suatu perubahan dalam suatu lingkup masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia.Sifat dan karakter mahasiswa yang sejatinya masih murni dari kendali atau pengaruh siapapun (independent), dengan kemurnian hati dan pikiran seorang mahasiswa bisa merangkul dari aspirasi semua kalangan, lebih-lebih untuk kepentingan masyarakat menengah ke bawan.Bahkan seorang Soekarno pernah berkata “berikan saya sepuluh pemuda, maka saya akan bisa mengguncangkan dunia”.
Itulah sejatinya prestasi yang akan diraih oleh pemuda/mahasiswa bilamana mereka menyatukan ide, pikiran, gagasan, dan bersama-sama melangkah melakukan perubahan untuk masyarakat, bangsa dan negara tercinta ini, maka suatu perubahan yang nyata akan terlihat atau terpampang dengan jelas dari buah tangan atau karya pemuda/mahasiswa.
Seperti halnya masyarakat Desa Ncera yang memiliki banyak pemudanya yang melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi.Hampir 90% remaja yang telah lulus SMA melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, bahkan orang yang telah berkeluarga merasa terpanggil hatinya berkeinginan mengambil bagian untuk melanjutkan studi. Di lihat dari sebaran daerah tujuan studi sangat beragam,  ada yang tetap tanah kelahiran (kabupaten/kota Bima), ada juga yang merantau lebih jauh ke Lombok, Mataram, Bali, Semarang, Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kalimantan, kota Gudeg Yogyakarta, dan bahkan di luar negeri.
Sudah menjadi rutinitas tiap tahunnya, bila mendekati liburan panjang kuliah, para mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari desa Ncera yang kuliah diberbagai penjuru kota di Indonesia, mereka yang tergabung dalam organisasi daerah. Di Mataram mereka berkumpul bersama menyatukan ide dan pikiran mereka dan merencanakan terkait program yang akan mereka laksanakan di kampung halaman nanti bila musim libur panjang kuliah tiba, begitu juga yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi Ncera yang berada di Makasar, Jakarta, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Masing-masing kota mempunyai program kerja yang dilaksanakan untuk kebaikan tanah kelahiran.
Tak sedap rasanya kegiatan mereka dilakukan berjalan sendiri-sendiri.Sikap demikian menunjukkan pada masyarakat bahwa mahasiswa yang notabene kalangan muda terlihat tidak kompak dan satu pikiran.Sikap dan tindakan demikian layaknya dicari jalan bersama agar pandangan masyarakat dalam melihat gerak gerik pemuda/mahasiswa menyatu dalam satu kesatuan dan bingkai kebersamaan yang utuh.
Sikap demikian bukanlah tidak bagus, hanya tidak indah dipandang karena terlihat tidak adanya kekompakan pada semua elemen pemuda/mahasiswa.Sudah saatnya semua elemen pemuda/mahasiswa tersebut duduk bersama menyatukan ide, pikiran, gagasan, dan dijalankan secara bersama-sama.Tidak ada lagi mengatasnamakan organisasi dan melaksanakan kegiatan tanpa koordinasi dan kebersamaan seluruh unsur pemuda dan mahasiswa.Mari kita bersama menyatu dengan indah layaknya lidi-lidi yang berserakan dikumpulkan jadi satu, membentuk satu kekuatan yang utuh, yaitu kekuatan untuk membangun suatu masyarakat, bangsa dan negara. Malu rasanya sikap dan sifat individual seperti itu dipertahankan, terlebih mengingat kiprah sejarah pemuda/mahasiswa tahun 1998 yang kala itu berhasil menumbangkan rezim lalim berkat kekuatan dari kebersamaan dan persaudaraan yang menyatu.
Kebersamaan dalam Masyarakat
Hidup dan kehidupan dalam bermasyarakat syarat akan nilai kebersamaan. Itulah sejatinya hidup dalam bermasyarakat yang telah menjadi tradisi dari masa ke masa sejak ribuan tahun silam.Kebersamaan tersebut terpatri melalui nilai-nilai yang tertanam dalam pribadi-pribadi masyarakat.Di antaranya gotong royong, musyawarah mufakat, dan senasib sepenanggungan, ramah tamah, dll. Dalam suatu masyarakat syarat akan rasa gotong royong yang tinggi, sebagai contoh, bila mana ada suatu pembangunan untuk keperluan bersama, maka masyarakat yang berada disekitar berbondong-bondong datang dan mengekspresikan rasa kebersamaan mereka dengan bentuk yang mereka bisa.
Pembangunan masjid misalnya masyarakat terbiasa berbondong-bondong datang untuk melakukan apa yang mereka bisa, ada yang menyumbangkan ide, gagasan, tenaga, atau menyumbangkan sejumlah uang untuk pembangunan tersebut. Begitupun halnya jika ada persoalan dalam suatu kehidupan bermasyarakat, maka musyawarah mufakat haruslah dikedepankan.
Itulah sikap-sikap kolektifitas yang harus tertanam dalam hidup dan kehidupan dalam suatu masyarakat.Tatkala kita ingin menggapai tujuan yang mulia sejatinya kita harus melaksakan tujuan tersebut secara bersama-sama agar suatu persoalan sesulit apapun dapat diselesaikan secara bersama-sama. Semoga penggalan tulisan ini menjadi bahan bacaan untuk kita renungkan bersama-sama bahwasannya nilai kebersamaan (kolektifitas) sangatlah tinggi manfaat dan kegunaan yang bisa didapat dalam menggapai tujuan mulia.[M. Jamil].
NB: Tulisan ini telah diterbitkan di Buletin FIMNY Edisi Spesial Idul Fitri 1434 H (8-10 Agustus 2013) yang akan disebarkan di tiap-tiap masjid di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, NTB





Mosivasi org tua


Berawal dari pengalaman-pengalaman 'kecil' yang kami lihat dan alami bersama remaja, kami menemukan beberapa temuan penting yang mendesak untuk kami telusuri dan ungkapkan ke publik. Sejak tahun 2008, kami berkolaborasi dengan berbagai komunitas remaja dan anak muda di 'pinggiran', di tempat yang akses informasi dan fasilitasnya jauh lebih terbatas di bandingkan di tempat lain, untuk menyuarakan persoalan penting dan genting yang sedang mereka hadapi melalui video dokumenter yang berkualitas. 

Video-video ini berisi cerminan kondisi remaja dan anak muda yang mewakili persoalan yang serupa di tempat lain. Video ini kemudian menjadi alat belajar untuk memunculkan kepedulian, pemikiran kritis dan sikap yang dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik dari sudut pandang anak muda, sudut pandang yang selama ini jarang mendapatkan perhatian. 

Ada 5 buah video dokumenter kolaborasi, di mana kita bisa melihat berbagai hasil sistem yang berjalan di negara tercinta ini, yang pada ujungnya mempengaruhi kualitas remaja dan anak muda Indonesia. 5 buah video documenter kolaborasi tersebut adalah: 

1. RODA DI BAWAH KAKI SINGA
Durasi : 67 mins
Produksi : Kampung Halaman dan IPMKR-Y
Sinopsis:
Batam mulai dikembangkan sejak 1971. Dengan dibentuknya Otorita Batam sebagai badan khusus melalui Kepres No. 41 tahun 1973, maka pembangunan di Batam sudah berjalan selama lebih kurang 39 tahun.Selama itu juga, Batam menjadi proyek percontohan pengembangan ekonomi di Indonesia. Batam diharapkan menjadi kota yang menimbulkan efek domino ekonomi terhadap daerah sekitarnya. Sejalan dengan itu, Singapura sebagai negara tetangga adalah cerminan Batam untuk maju. Batam adalah kota industri yang menjadi magnet para pencari kerja. Pendatang berbondong-bondong masuk dan membentuk masyarakat dan komunitas-komunitas baru.Dinamika sosial pun muncul, penduduk lokal kurang terlibat dalam pembangunan. Setelah peluncuran Free Trade Zone (FTZ) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Januari 2009 lalu, masyarakat Batam belum merasakan langsung dampak perdagangan bebas, sedangkan Singapura banyak melakukan invasi ekonomi di Batam, menyewa lahan, hingga menggunakan tenaga murah para pencari kerja di Batam. Saat ini, generasi muda Batam harus menghadapi berbagai hal, salah satunya adalah tingginya biaya hidup. Kondisi ini berbeda dengan situasi Batam sebelum tahun 2003, di mana Pemerintah Kota Batam tidak melarang peredaran barang-barang impor, sehingga masyarakat Batam dapat menikmati semua jenis barang kebutuhan masyarakat dengan harga relatif terjangkau dan sesuai dengan kemampuan kelas pekerja di Batam. Kini Batam menjadi kota besar. Jika diibaratkan, Batam seperti kunang-kunang, secercah terang dalam gelap. Batam layaknya sebuah titik cahaya yang diburu orang-orang dengan satu harapan: perbaikan ekonomi. 

2. Budaya Tak Berbatas
Durasi : 31 menit
Produksi : Kampung Halaman dan IPMKR-Y
Sinopsis:
Pemilikan identitas adalah perkara penting bagi sebuah negara. Pun, identitas antara dua negara yang letaknya berdekatan dan memiliki budaya yang sama, yaitu Melayu, bisa menyebabkan perdebatan, juga perebutan, karena masing-masing saling merasa memiliki. Indonesia, Malaysia, dan Singapura, tiga negara yang kita kenal sekarang ini adalah bentukan geopolitik baru akibat Traktat London tahun 1824. Sebelumnya, lalu lintas manusia, barang, dan budaya begitu cair dalam ingatan Kerajaan Melayu: Johor-Riau-Lingga-Pahang. Setelah Inggris menguasai Malaysia dan Singapura, dan Belanda menguasai Indonesia, perbatasan menghasilkan sebuah cerita negara yang baru.Budaya dalam konteks kekinian bercampur aduk dengan kebijakan politik dan ekonomi sebuah negara.Kebijakan-kebijakan tersebut kadang meninggalkan sejarah dan arti dari budaya tersebut, bahwa kita satu rumpun dalam konteks budaya Melayu yang merupakan salah satu dari puncak kebudayaan dunia. 

3. TEMANI AKU BUNDA
Durasi : 84 mins
Format : HD
Produser : Kampung Halaman
Sutradara : Tedika Puri Amanda & Irma Winda Lubis.
Sinopsis: 
Kami Irma Winda Lubis atau Winda seorang ibu yang membela anaknya, Muhammad Abrary Pulungan, yang jujur bercerita bahwa dia disuruh berbuat curang saat UN 2011 di SDN 06 Petang Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Muhammad Abrary yang biasa dipanggil Abrar malah diasingkan di sekolah. Winda berusaha kasus kecurangan UN tidak terjadi di kemudian hari dan meminta guru dan kepala sekolah terkait meminta maaf di depan publik. Keluarga Winda menempuh jalur hukum untuk ini dan kasus kecurangan UN yang terjadi di bulan Mei 2011 lalu dan belum berhasil saat video ini selesai diproduksi di Maret 2012.Kasus tersebut tidak selesai juga di saat Ujian Nasional di tahun berikutnya, April 2012. 

4. RUSDIN, 60 JUTA YANG SENDIRIAN
Durasi : 91 mins
Format : MDV, HD
Produser : Kampung Halaman
Sutradara : Dian Herdiany & Rusdin R.
Sinopsis:
Rusdin a.k.a Guntur asal kep Wakatobi adalah 1 dari jutaan remaja yang sebagian besar tinggal di komunitas terpencil Indonesia dan mulai kesulitan memasuki usia produktif. Di mana kesempatan kesempatan kerja adalah hal yang sulit untuk di dapatkan karena keterbatasan pendidikan, budaya nepotisme yang kuat di komunitasnya serta kurangnya perhatian pada mereka, remaja seusia Rusdin.Rusdin yang terabaikan keberadaanya, yang potensinya tidak dianggap, seringkali harus berjuang sendirian. 

Sementara di tahun 2017 - 2019 nanti, Indonesia dipastikan akan mendapatkan bonus demografi berupa ledakan anak muda usia produktif . Di tahun tersebut, jumlah usia produktif kita akan melebihi setengah dari jumlah penduduk usia non produktif. Berefleksi pada kehidupan Rusdin dan kawan kawannya di Wakatobi, Siapkah kita Indonesia menerima bonus ini? 

5. REALISTIS
Durasi : 24 mins
Format : MDV
Produser : Kampung Halaman
Sutradara : Abu Juniarenta & Henderi Yana.
Sinopsis:
Henderi Yana, seorang Mahasiswa yang menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Jogjakarta, pulang ke kampung Halamannya, Natuna- Kepulauan Riau. Orangtuanya amat bangga pada dirinya, karena lulus kuliah berarti jadi PNS di kota kelahirannya itu. Henry menuruti keinginan orang tuanya, Namun Henderi tidak lulus ujian Calon Pegawai Negeri Sipil, lalu dia menjadi honorer di kantor kelurahan. Waktu berlalu, Apa yang terjadi dengan Henderi Yana 2 tahun kemudian ? 

Koordinator : Tim Kampung Halaman

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOULUAAN

Kristy N. Tangel, Johny Manaroinsong, Johnie Rumokoy

Abstract


Masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan motivasi orang tua dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Touluaan.
Metode penelitian tindakan kelas dalam rangka menemukan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tingkat satuan pendidikan khususnya di SMP Negeri 1 Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Hasil penelitian, menemukan model pembelajaran sesuai dengan dua kali putaran atau dua siklus ternyata ditemukan model pembelajaran yang baru untuk diterapakan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan metode pembelajaran dan motivasi orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Terkait dengan itu, maka disarankan guru bagi orang tua siswa agar bisa memotivasi siswa dengan ketentuan supaya bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Pengaruh belajar siswa, 76 % disebabkan oleh faktor motivasi dari orang tua, dan 24 % lainnya disebabkan oleh faktor-faktor yang lain.
Dengan demikian, berdasar hasil kedua analisis yang ditempuh dalam penelitian ini, maka hipotesis yang dibangun sebelumnya; yakni “Pemberian motivasi dari orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa”, dapat diterima kebenarannya


LAPORAN PENGGUNAAN DANA natalan tahun 2012.2015



LAPORAN PENGGUNAAN DANA


“Syallom,,,Salam Damai Natal & Tahun Baru” Dari Kami Panitia.!!

“Salam sejahtera bagi kita semua”.
Pertama tama kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena Dia kami masih diberi nafas hidup sampai saat ini dengan kesehatan yang sehat walafiat.

Ijinkan kami panitia untuk menyampaikan laporan singkat tentang penggunaan dana selama kami di bentuk menjadi panitia perayaan Natal dan Mubes Se-Jawa Bali dari awal hingga saat ini.

Khas panitia (Dana Awal) Rp: 0 rupiah
Usaha usaha lain
Ø  Penjualan Proposal resmi antara lain:
1.  Pemda puncak jaya
2.  Orang tua (PNS Kab. puncak jaya/Prop. papua)
Ø Penjualan Proposal sukarela antara lain:
3.  Alumni
4.  Senioritas
5.  Anggota IPMAPUJA
Ø Usaha usaha lain:
1.       Turnament Volly
2.       Futsall
3.       Penjualan
4.       Ngamen
5.       dsb

SUMBER DANA YANG MASUK

ü Pes Murib Rp: 500.000
ü Bpk. Yuni Wonda Rp: 50.000.000;
ü Sem palajukan Rp: 500.000;
ü Abenus Telenggen Rp: 300.000;
ü Dopenus Tabuni Rp:500.000;
ü Sunni Enumbi Rp: 500.000;
ü Yom Tumu Rp: 500.000;
ü Jekson Telenggen Rp: 1.000.000;
ü Ice Adii Rp: 750.000;
ü Bpk. Repinus Telenggen Rp: 5.000.000;
ü IPDN Jatinanggor Rp: 620.000;
ü  Pelajar dari malang Rp: 550.000;
ü Anggota IPMAPUJA Jogja Solo
ü Panitia Rp: 5.000.000;




PENGELUARAN
Penggunaan dana
ü Uang bensin untuk cari pinang Rp: 100.000;
ü  Bayar DP (tanda jadi) Wisma Sermo Kulonprogo Rp: 1.000.000;
ü  Bayar DP (tanda jadi) Wisma Hanoman Parangtritis Rp: 20.000.000;
ü Acara Rp: 12.500.000;
ü  Komsumsi Rp: 30.000.000;
ü Transport Rp: 14.000.000;
ü Dekdok Rp: 3.450.000;
ü Korlap Rp: 1.100.000;
ü Perkap Rp: 500.000;
ü Kesehatan Rp: 500.000;
ü Keamanan Rp: 400.000;
ü Team formatur Rp: 500.000;
ü Barapen Rp: 9.000.000;
Total Rp: 98.50.000.000; (Di kurangi dengan uang bensin cari pinang + bayar 2 wisma DP tanda jadi)
          Rp: 21.100.000.00;
Rp:76.950.000.000;
Jadi dana yang terpakai dalam kegiatan dari tanggal 29-1 januari 2015
yakni Rp: 76.950.000.000;